Waspadai pemicu Sleeping Beauty Syndrome – Sleeping Beauty Syndrome atau Kleine-Levin Syndrome adalah gangguan tidur yang menyebabkan seseorang mengalami periode tidur yang sangat lama. Kondisi ini dapat menyebabkan gangguan perilaku yang mengganggu aktivitas sehari-hari jika tidak ditangani dengan baik.
Gangguan tidur ini sangat sulit didiagnosis secara langsung. Namun, Anda dapat melakukan beberapa pemeriksaan untuk memastikan kesehatan Anda. Yuk, simak berbagai jenis tes diagnosis sindrom kecantikan tidur di bawah ini!
Waspadai pemicu Sleeping Beauty Syndrome
Sleeping Beauty Syndrome adalah gangguan tidur yang cukup langka. Kondisi ini bisa dialami oleh siapa saja, baik wanita maupun pria. Namun, 70 persen penderita sindrom Sleeping Beauty adalah pria.
Gejala sindrom Putri Tidur dapat dilihat pada durasi tidur yang dapat berlangsung selama 16-20 jam setiap episodenya. Setiap episode sindrom kecantikan tidur dapat berlangsung dari beberapa hari hingga 10 hari, sedangkan gejalanya dapat berlangsung hingga dua hari.
Selain rasa kantuk yang berlebihan, penderita sindrom ini juga akan kesulitan bangun dari tempat tidur. Tidak hanya itu, penderita sindrom ini akan mengalami peningkatan nafsu makan dan penurunan gairah seksual.
Bahkan, kondisi ini juga bisa menimbulkan halusinasi, menjadi lebih mudah tersinggung, cemas dan bingung saat bangun tidur. Tentunya hal ini dapat berdampak buruk bagi kesehatan.
Gangguan atau kerusakan pada bagian otak yang mengatur kebiasaan tidur menjadi salah satu pemicunya. Namun, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko ini, seperti:
- Memiliki infeksi virus, seperti flu.
- Penggunaan alkohol dan obat-obatan terlarang.
- Mengalami cedera kepala.
- Gangguan mental, seperti stres.
Jenis tes untuk mendiagnosis Sleeping Beauty Syndrome
Jika dokter mencurigai Anda mengalami sindrom kecantikan tidur, sebaiknya Anda segera melakukan pemeriksaan agar kondisi ini dapat ditangani dengan baik. Namun, tidak mudah mendiagnosis sindrom kecantikan tidur.
Tidak ada tes khusus yang dapat mendeteksi sindrom ini secara langsung. Biasanya, dokter akan menanyakan riwayat kesehatan, riwayat cedera, dan masalah kesehatan yang Anda alami.
Setelah itu, dokter mungkin akan melakukan berbagai pemeriksaan tambahan untuk memantau kesehatan Anda, seperti:
- Menguji gangguan tidur. Studi dilakukan untuk menentukan aktivitas listrik otak saat Anda tertidur.
- Tes darah.
- Studi pencitraan menggunakan magnetic resonance imaging (MR)I.
- Tes psikologis atau memori.
Tidak hanya untuk mendiagnosis sindrom tidur putri, pemeriksaan yang dilakukan juga bisa menjadi cara untuk mendeteksi adanya gangguan tidur lainnya di tubuh.
Meskipun tidak ada pengobatan yang dapat mengobati sindrom ini secara langsung, Anda dapat menjalani beberapa perawatan untuk meredakan gejala dan episode sindrom kecantikan tidur.
Biasanya dokter akan memberikan obat-obatan yang dapat membuat Anda lebih tenang. Obat ini juga bisa membuat Anda merasa lebih segar dan menghilangkan rasa kantuk.
Dokter juga dapat memberikan obat-obatan yang menenangkan pasien sehingga memiliki kualitas tidur yang optimal. Ini juga meningkatkan kualitas hidup pasien.
Untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai kesehatan Anda sebaiknya lakukan pemeriksaan kesehatan atau medical check up. Jangan khawatir mengenai biaya medical check up karena sekarang banyak klinik yang menyediakan paket medical check up dengan murah. Jadi tunggu apa lagi segera periksa kesehatan Anda.