Tes Kesehatan Anak – Tes kesehatan harus dilakukan oleh setiap orang untuk memastikan tidak ada gangguan pada tubuh, termasuk anak-anak. Hal ini harus dilakukan oleh setiap orang tua agar anaknya dapat tumbuh sehat dan berkembang. Beberapa anak perlu menjalani pemeriksaan ini ketika mengalami gejala yang berhubungan dengan penyakit yang bisa berbahaya. Lalu tes kesehatan anak apa yang harus dilakukan? Baca ulasan lengkapnya di bawah ini!

Tes Kesehatan Anak yang Harus Dilakukan

Sejak anak sang ibu lahir, dia harus menjalani beberapa pemeriksaan terkait kesehatan untuk memastikan semuanya normal. Pada umumnya, anak tanpa gejala penyakit tidak memerlukan banyak pemeriksaan laboratorium. Selain itu, peran orang tua dalam membantu anak mengembangkan kebiasaan sehat, seperti makan dengan benar dan aktif, dapat mencegah masalah kesehatan yang berbahaya seiring bertambahnya usia.

Meski begitu, ada beberapa tes kesehatan untuk anak yang direkomendasikan secara rutin. Dengan melakukan pemeriksaan ini, tenaga medis dapat memberikan saran dengan mempertimbangkan situasi kesehatan anak dan faktor risiko yang dapat dihindari. Berikut adalah beberapa tes kesehatan yang direkomendasikan untuk setiap orang tua untuk memastikan anak mereka tetap sehat:

  1. Pemantauan Bayi Baru Lahir

Pemeriksaan tes kesehatan anak yang pertama dilakukan adalah pemeriksaan yang dilakukan pada saat kelahiran bayi baru lahir. Penelitian ini berkaitan dengan evaluasi warna, detak jantung, aktivitas tubuh, fungsi otot bayi, respon terhadap rangsang. Dikatakan juga bahwa metode ini dapat membantu menentukan apakah bayi mengalami depresi, stres, atau kekurangan oksigen, yang memerlukan perawatan khusus.

Salah satu jenis pemeriksaan yang dilakukan saat bayi baru lahir adalah skrining metabolik yang dilakukan dalam waktu 48 jam setelah melahirkan. Darah bayi juga akan diuji untuk beberapa kondisi metabolik dan genetik, seperti hipotiroidisme dan penyakit sel sabit. Tes respons terkait batang otak juga dilakukan untuk menilai apakah pendengaran bayi normal atau tidak.

  1. Lingkar kepala

Hal lain yang rutin dilakukan pada pemeriksaan bulanan di dokter kandungan atau rumah sakit adalah mengukur lingkar kepala bayi. Cara ini dianggap penting untuk memastikan tumbuh kembang anak normal atau memiliki kelainan tertentu, seperti lapisan tengkorak yang menyatu sebelum waktunya atau infeksi bawaan, hingga keterlambatan perkembangan. Jika pertumbuhannya terlalu cepat, bisa jadi itu pertanda anak mengalami hidrosefalus.

  1. Pemeriksaan Kemajuan

Selama masa bayi dan balita, dokter anak mengajukan pertanyaan tentang tahap pertumbuhan anak, seperti kontak mata, interaksi sosial, bermain. Pada usia 18 dan 24 bulan, dokter biasanya akan melakukan tes terkait autisme. Seiring bertambahnya usia anak, perkembangan perilaku dan sosial mereka juga akan dievaluasi.

Ibu juga bisa bertanya kepada dokter tentang pemeriksaan kesehatan yang harus dilakukan pada anak untuk memastikan tumbuh kembangnya. gunakan paket medical check up murah dari plazamedis.

  1. Hemoglobin

Dokter anak juga dapat memeriksa kadar hemoglobin anak untuk memastikan tubuhnya tidak kekurangan zat besi. Jika anak anemia, otak tidak dapat bekerja dengan baik dan IQ-nya terus menurun seiring waktu. Selain itu, anemia yang terjadi pada anak dapat menyebabkan berbagai kondisi berbahaya, seperti stres berat pada jantung, otak, sistem kardiovaskular, hingga pertumbuhan yang tidak optimal.

Itulah beberapa tes kesehatan yang sebaiknya dilakukan pada anak. Dengan menjalani semua pemeriksaan tersebut, diharapkan anak ibu bisa tumbuh normal tanpa ada gangguan. Kalaupun ada masalah, deteksi dini bisa dengan cepat memperbaiki masalah tersebut sehingga tidak menjadi masalah yang serius.