Yang kita dapat dalam Medical Checkup – Kesehatan memang mahal, namun apa bila tubuh kita terserang penyakit akan lebih mahal lagi biaya yang harus dikeluarkan. Maka dari itu mencegah akan lebih baik dari pada mengobati. Medical check up dapat menjadi salah satu langkah yang tepat dalam mencegah penyakit yang mungkin saja akan dialami di kemudian hari.

Yang kita dapat dalam Medical Checkup

Dalam ilmu kedokteran kami memiliki istilah, makin dini diketahui makin mudah pula penanganannya. Maka dari itu jika kita mengetahui sedari dini kesehatan pada tubuh kita maka akan makin cepat pula penanganannya atau pengobatan yang tepatnya.

Pemeriksaan kesehatan medical check up dapat dilakukan baik oleh perempuan ataupun lelaki. Semua layanan yang diberikan pun sama saja dan keuntungan yang didapat pun sama saja. Namun apa kalian tahu bahwa medical check up itu dapat membantu kita mengetahui informasi apa saja yang ada pada tubuh kita.

Jika kalian semua belum mengetahui apa saja yang didapat dari melakukan medical check up calon karyawan kami akan memberikan informasinya untuk Anda pada artikel kami yang satu ini. Baiklah tidak usah tunggu lama – lama lagi langsung saja kita simak penjelasannya berikut ini.

  1. Berat Badan

Indeks masa tubuh (body mass index/BMI) yang tidak normal dapat memicu berbagai penyakit. Kegemukan dapat meningkatkan risiko stroke, penyakit jantung, diabetes tipe 2, osteoartritis, hipertensi, dan kanker. Sedangkan kondisi fisik yang terlalu kurus berisiko melemahkan sistem kekebalan tubuh, mengakibatkan osteoporosis, dan anemia. Oleh karena itu, penting untuk memeriksakan BMI tiap 2 tahun sekali bagi orang berusia di bawah 50 tahun dan setahun sekali untuk usia di atas 50 tahun.

Sebenarnya BMI dapat dihitung sendiri di rumah. Caranya: berat badan (kg) / tinggi (m)2. BMI normal untuk populasi Asia adalah 18,5 hingga 22,9. Namun jika Anda mengalami penurunan berat badan secara drastis, kegemukan, atau memiliki BMI yang tidak normal, segera konsultasikan kepada dokter untuk menanganinya.

  1. Gula Darah

Tes ini dilakukan bagi orang berusia 45 tahun ke atas, setidaknya tiap tiga tahun sekali. Namun, jika Anda memiliki risiko diabetes, konsultasikan pada dokter untuk segera menjalani tes, dan lebih sering misalnya tiap tahun.

Selain itu, jika Anda mengalami gejala seperti berat badan menurun drastis tanpa sebab yang jelas, sering merasa haus dan lapar, kesemutan pada tangan atau kaki, serta sering buang air kecil, segera lakukan tes ini untuk memastikan kemungkinan diabetes. Sebelum melakukan tes, Anda disarankan berpuasa selama 8 jam. Tes gula darah puasa akan menunjukkan salah satu hasil berikut:

Normal: 70-100 mg/dL

Pra diabetes: 100-125 mg/dL

Diabetes: ≥ 126 mg/dL

Tekanan Darah

Tekanan darah normal untuk usia di bawah 60 tahun adalah bilangan atas (sistolik) kurang dari 140 mm Hg dan bilangan bawah (diastolik) kurang dari 90, atau dibaca 140/90. Sedangkan pada usia di atas 60 tahun, standar normalnya adalah kurang dari 150/90 mm Hg. Tekanan darah di atas angka normal berarti hipertensi (tekanan darah tinggi).

Untuk orang normal, tes dapat dilakukan tiap 1-2 tahun. Sedangkan orang yang mengidap hipertensi atau hipotensi perlu melakukan tes tiap tahun atau lebih sering.

  1. Kolesterol

Kolesterol pada dasarnya adalah jenis lemak yang dibutuhkan tubuh, namun jumlah yang berlebihan dapat menyumbat pembuluh darah dan memicu penyakit jantung serta stroke. Kolesterol normal adalah sebagai berikut:

Kolesterol baik (high-density lipoprotein/HDL) sebaiknya di atas 60 mg/dL.

Kolesterol jahat (low-density lipoprotein/LDL) sebaiknya di bawah 100 mg/dL.

Trigliserida sebaiknya kurang dari 150 mg/dL.

Total kolesterol sebaiknya di bawah 200mg/dL.

Bagi orang dengan kondisi kesehatan yang normal, tes dapat dilakukan tiap 5 tahun, dimulai dari usia 35 tahun. Namun jika Anda gemuk, mengidap diabetes atau hipertensi, memiliki riwayat penyakit jantung atau stroke dalam keluarga, merokok, tes ini bisa dimulai dari usia 20 tahun dan perlu lebih sering. Seperti tes gula darah, tes kolesterol memerlukan pengambilan sampel darah.

  1. Kesehatan Jantung

Jantung merupakan salah satu organ vital dalam tubuh manusia. Pemeriksaan jantung dapat dilakukan dengan tes elektrokardiogram (EKG) atau dikenal dengan rekam jantung. Tes dilakukan untuk mengetahui aktivitas listrik jantung. Dengan tes ini dapat dideteksi adanya detak jantung tidak normal atau gangguan lain seperti pembuluh darah yang tersumbat. Tes ini dilakukan jika Anda mengalami gejala penyakit jantung, seperti nyeri di bagian dada atau jantung berdebar.

  1. Mata

Periksakan mata setiap 1-2 tahun terutama jika Anda mengalami masalah penglihatan. Selain gangguan penglihatan, pemeriksaan pada anak bertujuan melihat kemungkinan mata malas atau mata juling. Sedangkan pada orang dewasa, pemeriksaan dapat mengetahui kondisi:

Retinopati, kerusakan pembuluh darah di belakang mata misalnya akibat diabetes.

Glaukoma, kerusakan saraf optik serta meningkatnya tekanan mata.

Katarak, mata berkabut.

Tes terkait dapat meliputi:

  • Pemeriksaan retina: mata ditetesi cairan khusus agar kornea membesar, kemudian disinari cahaya agar dokter dapat melihat struktur dalam mata.
  • Pemeriksaan otot mata: dokter akan melihat pergerakan mata Anda.
  • Pemeriksaan ketajaman visual: menggunakan poster bertuliskan huruf.
  • Pemeriksaan dengan lampu celah untuk memeriksa kelopak mata, bulu mata, kornea, iris, lensa, dan ruang cairan di antara kornea dan iris.
  • Tes perimetri untuk memeriksa kemampuan mata melihat ke samping tanpa menggerakkan bola mata.
  • Tes tekanan intraokular (tonometri) untuk memeriksa tekanan dalam mata.
  1. Kulit

Untuk mendeteksi kanker kulit, dapat dilakukan pemeriksaan dan jika perlu, pengambilan sampel kulit atau biopsi kulit. Kanker kulit adalah tumbuhnya sel di dalam kulit secara tidak terkontrol.

Tes dapat dilakukan segera ketika ditemukan perubahan tidak normal pada kulit, seperti ada benjolan; tahi lalat yang berubah warna, ukuran, atau berdarah; atau adanya jaringan abnormal pada kulit berwarna merah, putih, biru, atau kehitaman dengan perbatasan yang tidak teratur.

  1. Telinga

Lakukan tes pendengaran (audiometri) jika Anda mengalami gangguan pendengaran. Audiometri digunakan untuk mengevaluasi kemungkinan tuli, menentukan jenis dan tingkat gangguan pendengaran. Pemeriksaan pada bayi dan anak-anak diperlukan untuk mendeteksi masalah pendengaran yang dapat mengganggu kemampuan belajar, berbicara, dan memahami bahasa. Pemeriksaan dilakukan dengan melihat respons Anda pada suara.

  1. Gigi

Tidak ada seorang pun yang terbebas dari plak dan karang gigi. Karena itu, diperlukan pemeriksaan gigi rutin tiap 6 bulan sejak dini untuk mendeteksi kondisi-kondisi seperti abses atau bengkak bernanah akibat infeksi, kerusakan di antara gigi, kerusakan tulang rahang, gigi impaksi akibat gigi bungsu tumbuh tidak normal, kista atau tumor.

Jika ditemukan karang gigi, dokter akan membersihkannya atau scaling. Selain itu, jika ditemukan tanda-tanda masalah pada gigi, diperlukan pemeriksaan lebih lanjut dengan X-ray untuk menentukan tindakan medis yang dibutuhkan.

  1. Tulang

Tes kepadatan tulang bertujuan untuk mengetahui kekuatan tulang dan membantu mendiagnosis osteoporosis (tulang keropos). Pemeriksaan dilakukan dengan X-ray atau CT scan. Tes perlu dilakukan oleh wanita berusia 65 tahun ke atas, laki-laki usia 70 tahun ke atas, atau siapa pun yang berisiko osteoporosis. Faktor risiko meliputi penggunaan obat steroid dalam jangka panjang, merokok, mengonsumsi minuman beralkohol, berat badan terlalu rendah, atau ada riwayat osteoporosis dalam keluarga.

Sekian informasi yang dapat kami sampaikan untuk Anda semua, semoga penjelasan diatas dapat bermanfaat untuk kalian semua. Untuk Anda yang ingin mendapatkan berbagai macam informasi menarik mengenai biaya medical check up untuk kerja, kalian dapat mengunjungi website dari Plaza Medis dibawah ini.

Sumber : Plaza Medis